Saat semua hilang, mungkin hanya cinta yang membuat kita bertahan.Cinta adalah kekuatan untuk menyayangi siapapun.Cinta adalah alasan untuk tetap menyayangi tanpa belas kasih.Yang menjadi musuh cinta adalah ego, ketika ego merajai benak cinta akan menjauhi jiwa ( By: Azmi Elfa, 2004 )
About Me
- Azmi Elfa
- Solok Selatan, Sumatera Barat, Indonesia
- Hanya Manusia Biasa yang suka main basket, membaca dan menulis puisi.
Friday, July 29, 2005
PEACE
Damai, satu kata untuk buat dunia tersenyum bahagia. Biarkanlah canda tawa bawa sayap putihmu genggam hangat semesta.Tiada dendam, hanya senyum yang berbunga di sisi terindah hati kita (Azmi, 2005)
KUTA
Wednesday, July 13, 2005
JAUH
Jauh........
Terasa kosong menghampa dijiwa
Dimana kau kini?
Berjuta makna kucari saat sepi
Mana senyuman itu?
Yang penuh wewangian bunga
Tak ada lagi tawa kini
Yang menari dalam taman jantung kita
Izinkan kubertanya?
Adakah kau temukan senyummu disana?
Jujurlah pada semesta tak berkata
Hatimu tak manpu tuk lari,
Dari dekapan hangat kasih kita
Azmi Elfa
PELANGI TERINDAH
Mungkin hanya disini kau ada
Dilubuk hati melambaikan senyum
Aku bahagia walau tak bisa bersama
Tetaplah menjadi pelangi terindah bagi jiwa
Maafkan, tlah membuat kau salah mengerti
Bukan maksudku tuk berlari pergi
Mereka mengikatmu, seluruh dirimu
Maafkan bila aku terlalu lemah dan mengalah
Yakinlah..........
Sampai saat itu aku kan menggenggammu erat
Saat jantung tak lagi beri nafas jiwa
Karena disana, disurga kau ada
Menanti ku tuk bernyanyi dan menari
Azmi Elfa
Dilubuk hati melambaikan senyum
Aku bahagia walau tak bisa bersama
Tetaplah menjadi pelangi terindah bagi jiwa
Maafkan, tlah membuat kau salah mengerti
Bukan maksudku tuk berlari pergi
Mereka mengikatmu, seluruh dirimu
Maafkan bila aku terlalu lemah dan mengalah
Yakinlah..........
Sampai saat itu aku kan menggenggammu erat
Saat jantung tak lagi beri nafas jiwa
Karena disana, disurga kau ada
Menanti ku tuk bernyanyi dan menari
Azmi Elfa
CIAO SINORITA
Mungkin ini saat yang tepat tuk pergi
Tak tahu kapan kembali
Jika asa masih memanggil
Kan kusisakan ruang dihati
Tak mengerti apa yang kau mau
Menggenggamku begitu erat
Hingga tak manpu kubernafas
Inikah caramu mencinta
Maaf, Bila tak bisa ku bertahan
Ku hanya ingin kau mengerti aku
Lepaskan, biarkan aku hilang
Lupakanlah semua yang pernah ada
Azmi Elfa
Tak tahu kapan kembali
Jika asa masih memanggil
Kan kusisakan ruang dihati
Tak mengerti apa yang kau mau
Menggenggamku begitu erat
Hingga tak manpu kubernafas
Inikah caramu mencinta
Maaf, Bila tak bisa ku bertahan
Ku hanya ingin kau mengerti aku
Lepaskan, biarkan aku hilang
Lupakanlah semua yang pernah ada
Azmi Elfa
DISINI TEMPATMU
Disini tempatmu, dipelukku tersenyum
Walaupun tak selalu bahagia ada
Takkan seberat kala sendiri
Bersama kita berbagi rasa
Mengapa harus menangis?
Kalau dengan tertawa mantari merekah
Beban-beban ini bukan untuk melemahkan
Hanya mengajari kita akan hidup
Jangan pernah berjanji kau kan setia
Karena saat berpisah kan terluka
Bila waktumu masih ada tersisa
Bersamalah denganku disini selamanya
Azmi elfa
Walaupun tak selalu bahagia ada
Takkan seberat kala sendiri
Bersama kita berbagi rasa
Mengapa harus menangis?
Kalau dengan tertawa mantari merekah
Beban-beban ini bukan untuk melemahkan
Hanya mengajari kita akan hidup
Jangan pernah berjanji kau kan setia
Karena saat berpisah kan terluka
Bila waktumu masih ada tersisa
Bersamalah denganku disini selamanya
Azmi elfa
Tuesday, May 17, 2005
KAU PERGI
Kau pergi........menghilang
Sehebat badai hancurkan seisi hati
Nafasku melemah saat tiada tiba
Menepilah bila rindu datang memeluk
Saat senja tak lagi memerah
Mentari pergi berlahan tanpa senyum
Andai kau disini bersama
Tak kan hanpa jiwa menapak
Membeku jemari menggapai sayapmu
Terbata lidah tak berucap
Ku tak manpu berjanji tuk menanti
Karena ku tak yakin bisa bernafas tanpamu
Azmi Elfa
Malang, Mei 05
Sehebat badai hancurkan seisi hati
Nafasku melemah saat tiada tiba
Menepilah bila rindu datang memeluk
Saat senja tak lagi memerah
Mentari pergi berlahan tanpa senyum
Andai kau disini bersama
Tak kan hanpa jiwa menapak
Membeku jemari menggapai sayapmu
Terbata lidah tak berucap
Ku tak manpu berjanji tuk menanti
Karena ku tak yakin bisa bernafas tanpamu
Azmi Elfa
Malang, Mei 05
Monday, May 09, 2005
APA YANG KAU CARI KINI
Kasih kau tenggelam diujung awan
Tak manpu kuterbang menggapai
Kian lama hilang tak berbekas
Meratap jiwa mencari malam buta
Apa yang kau cari kini
Bila tiada senyum berbunga
Atau hanya alasan tuk menjauh
Tinggalkan kepingan kisah mendebu
Disini masih ada ruang untuk kembali
menapak dilangkah yang pernah ada
Walau tak seindah kau pinta
Setidaknya aku bisa buatmu tertawa.
AZMI ELFA, Malang 060505
Tak manpu kuterbang menggapai
Kian lama hilang tak berbekas
Meratap jiwa mencari malam buta
Apa yang kau cari kini
Bila tiada senyum berbunga
Atau hanya alasan tuk menjauh
Tinggalkan kepingan kisah mendebu
Disini masih ada ruang untuk kembali
menapak dilangkah yang pernah ada
Walau tak seindah kau pinta
Setidaknya aku bisa buatmu tertawa.
AZMI ELFA, Malang 060505
Thursday, April 07, 2005
JALAN PADAMU
Kau tersenyum renyah dan berlalu
Membawa cinta bersama angin
Meremuk rindu diraga tak berjiwa
Kembalilah ! Hatiku sesak menanti
Dikesunyian berpeluk dingin membeku
Ku coba selami suara bisikkanmu
Bergetar seluruh rasa tak menentu
Berharap ku tak salah beri arti
Mencari-cari dalam sadar dan mimpi
Tak kutemukan jalan padamu
Tapi kuyakin kau ada di sana,
Di suatu tempat yang tak bisa kusentuh
Dan beriku nafas tuk terus berharap
Malang. 6 April 05
Oleh : Azmi Elfa
Membawa cinta bersama angin
Meremuk rindu diraga tak berjiwa
Kembalilah ! Hatiku sesak menanti
Dikesunyian berpeluk dingin membeku
Ku coba selami suara bisikkanmu
Bergetar seluruh rasa tak menentu
Berharap ku tak salah beri arti
Mencari-cari dalam sadar dan mimpi
Tak kutemukan jalan padamu
Tapi kuyakin kau ada di sana,
Di suatu tempat yang tak bisa kusentuh
Dan beriku nafas tuk terus berharap
Malang. 6 April 05
Oleh : Azmi Elfa
MENCARI TANPA ARAH
Langit berpijar mengembara jiwa
Menjelajah benak pahami rahasiamu
Benarkah cinta sejati ada terlahir
Mendidih raga, mencari tanpa arah
Saat asa terkapar meresapi hidup
Hingga hati merapuh tak bernyali
Salahkah berharap hadirmu beri nafas jiwa
Seteduh mentari senja kau adanya
Tak banyak yang dapat ku beri
Dan aku bukanlah insan tanpa cela
Tak sesempurna malaikat-malaikat di surga
Selagi jantung bernyawa, cinta takkan padam
Malang, 22 Maret 05
Azmi elfa
Menjelajah benak pahami rahasiamu
Benarkah cinta sejati ada terlahir
Mendidih raga, mencari tanpa arah
Saat asa terkapar meresapi hidup
Hingga hati merapuh tak bernyali
Salahkah berharap hadirmu beri nafas jiwa
Seteduh mentari senja kau adanya
Tak banyak yang dapat ku beri
Dan aku bukanlah insan tanpa cela
Tak sesempurna malaikat-malaikat di surga
Selagi jantung bernyawa, cinta takkan padam
Malang, 22 Maret 05
Azmi elfa
Saturday, March 19, 2005
BIDADARI LEMBAH BATU
Untuk bidadari lembah batu
Padamu kuserahkan api jiwa terbakar
Dari palung terdalam, hati menggila
Ingin bersamamu melebihi lainnya
Kau yang bermanja dengan kesunyian tak tersentuh
Adakah tersisa sisi hati untukku menghamba
Setinggi bukit karang, keangkuhanmu menghujam rasa
Tak akan melemah langkah padamu
Bagai kebisuan menggantung kelam membutakan
Ada berjuta rahasia tak terlihat tentangmu
Sedingin angin kutub kau tercipta
Izinkan untuk terakhir kali aku meminta
Aku hanya ingin membeku bersama senyummu
============
Malang, 19 Maret 05
Azmi Elfa
Padamu kuserahkan api jiwa terbakar
Dari palung terdalam, hati menggila
Ingin bersamamu melebihi lainnya
Kau yang bermanja dengan kesunyian tak tersentuh
Adakah tersisa sisi hati untukku menghamba
Setinggi bukit karang, keangkuhanmu menghujam rasa
Tak akan melemah langkah padamu
Bagai kebisuan menggantung kelam membutakan
Ada berjuta rahasia tak terlihat tentangmu
Sedingin angin kutub kau tercipta
Izinkan untuk terakhir kali aku meminta
Aku hanya ingin membeku bersama senyummu
============
Malang, 19 Maret 05
Azmi Elfa
Tuesday, March 08, 2005
Cinta meredup
Nafas cinta yang kini menyesak
Berbait pinta tak kuasa meredam
Kau tetap mengalir pergi bagai angin
Susah sungguh menggenggam tetap lepas
Sebegitu besarkah marah murka
Hingga luluh lantak jiwa memeluk
Sebuta malam gelap sesal merengkuh
Tak tersisa ruang hati tuk berharap
Walau kini terempas lemah tak berbentuk
Jika langit masih meniup nafas di jantung
Tak akan memudar asa yang buat hati menyala
Ku kan mencinta semanpu yang aku bisa
Malang, 7 Maret 2005
Oleh: Azmi Elfa
Berbait pinta tak kuasa meredam
Kau tetap mengalir pergi bagai angin
Susah sungguh menggenggam tetap lepas
Sebegitu besarkah marah murka
Hingga luluh lantak jiwa memeluk
Sebuta malam gelap sesal merengkuh
Tak tersisa ruang hati tuk berharap
Walau kini terempas lemah tak berbentuk
Jika langit masih meniup nafas di jantung
Tak akan memudar asa yang buat hati menyala
Ku kan mencinta semanpu yang aku bisa
Malang, 7 Maret 2005
Oleh: Azmi Elfa
Saturday, February 26, 2005
BILA RINDU ADA
Bila rindu ada tersisa
Bisakah benci ini hilangkan saja
Tak mengerti apa yang terasa
Mendung membebani langit ini
Terpaku jauh, benahi seisi hati meredup
Tenggelam genggami asa mengering
Tak ada hujan yang basahi
Hanya tetesan embun yang tumpah
Pecahan jiwa berkeping
Mungkinkah menyatu indah
Maaf ! buatmu menangis saat usai
Selamanya kau penuhi sisi hidupku
Azmi Elfa
220205
Bisakah benci ini hilangkan saja
Tak mengerti apa yang terasa
Mendung membebani langit ini
Terpaku jauh, benahi seisi hati meredup
Tenggelam genggami asa mengering
Tak ada hujan yang basahi
Hanya tetesan embun yang tumpah
Pecahan jiwa berkeping
Mungkinkah menyatu indah
Maaf ! buatmu menangis saat usai
Selamanya kau penuhi sisi hidupku
Azmi Elfa
220205
BIARKAN MIMPI BERNYANYI
Sering kau datang mengunjungiku dimimpi
Mempermainkan hati dan jiwaku bagai benda
Mengapa kau tak hadir saja dalam sunyi
Bertamu dijiwaku bagai sosok bidadari
Ku tak mengenalmu, tapi takdir mengikat bersama
Bimbang ! harus membenci atau mencintaimu
Dalam kebencian ini, ada kekaguman tak terucap
Mungkin biarkanlah nurani ini yang memilih
Sesaat lepaskan mimpi lenyap di langit tak berujung
Beri makna pada mentari yang merekah di tepian malam
Tak perlu ditangisi dan merasa dihakimi hidup
Karena aku bahagia, walau hanya mimpi yang bernyanyi
Azmi elfa
090205
Mempermainkan hati dan jiwaku bagai benda
Mengapa kau tak hadir saja dalam sunyi
Bertamu dijiwaku bagai sosok bidadari
Ku tak mengenalmu, tapi takdir mengikat bersama
Bimbang ! harus membenci atau mencintaimu
Dalam kebencian ini, ada kekaguman tak terucap
Mungkin biarkanlah nurani ini yang memilih
Sesaat lepaskan mimpi lenyap di langit tak berujung
Beri makna pada mentari yang merekah di tepian malam
Tak perlu ditangisi dan merasa dihakimi hidup
Karena aku bahagia, walau hanya mimpi yang bernyanyi
Azmi elfa
090205
UNTUK BERJUANG
Hidup yang memang tak mudah
Misteri-misteri tak tersentuh
Sedih dan gembira bagai berbeda tipis
Detik ini tertawa kemudian menangis
Kuhanya ingin bernafas
Menikmati degup jantung harap cemas
Terus berjalan hingga penat
Mengikuti hati kemana melangkah
Tak ada gunanya berdiam disini
Membiarkan umur lapuk bersama musim
Kumelihat dan mulai merasakan
Hidup mengutusku tuk berjuang
Azmi Elfa
020205
Misteri-misteri tak tersentuh
Sedih dan gembira bagai berbeda tipis
Detik ini tertawa kemudian menangis
Kuhanya ingin bernafas
Menikmati degup jantung harap cemas
Terus berjalan hingga penat
Mengikuti hati kemana melangkah
Tak ada gunanya berdiam disini
Membiarkan umur lapuk bersama musim
Kumelihat dan mulai merasakan
Hidup mengutusku tuk berjuang
Azmi Elfa
020205
SALAH
Aku salah waktu itu
Mengabaikanmu, mengejar mimpi untuk yang lain
Membunuh cintamu dengan egoku
Berharap kini temukan kau didirinya
Tapi tak kunjung bersua
Bimbang selalu menjadi hantu disiang malamku
Namun kau tak bisa kuraih
Belum bisa lupakanmu sepenuhnya
Aku bersalah pada kasihku kini
Azmi
Malang, 01 Febr 05
Mengabaikanmu, mengejar mimpi untuk yang lain
Membunuh cintamu dengan egoku
Berharap kini temukan kau didirinya
Tapi tak kunjung bersua
Bimbang selalu menjadi hantu disiang malamku
Namun kau tak bisa kuraih
Belum bisa lupakanmu sepenuhnya
Aku bersalah pada kasihku kini
Azmi
Malang, 01 Febr 05
Saturday, January 22, 2005
JADI DEWASA
Nyanyian hampa mengalun sendu
Menerawang penuhi kosong jiwa kita
Bicaralah, tuk hancurkan tembok ini
Ego hanya akan menyuburkan beda
Di ujung waktu keputusasaan meraja
Membawa angin temui tepi malam
Tak manpu maknai arti kebisuan ini
Apakah semuanya harus berakhir disini
Diam dan pahami perjalanan ini
Renungkan tangis dan tawa yang warnai jejak kita
Ini bukan benci ! hanyalah kekanak-kanakan sesaat
Pastikan waktu dewasakan hati kita
Menerawang penuhi kosong jiwa kita
Bicaralah, tuk hancurkan tembok ini
Ego hanya akan menyuburkan beda
Di ujung waktu keputusasaan meraja
Membawa angin temui tepi malam
Tak manpu maknai arti kebisuan ini
Apakah semuanya harus berakhir disini
Diam dan pahami perjalanan ini
Renungkan tangis dan tawa yang warnai jejak kita
Ini bukan benci ! hanyalah kekanak-kanakan sesaat
Pastikan waktu dewasakan hati kita
Subscribe to:
Posts (Atom)